Senin, 18 Januari 2021

Makanan Khas Tengger Bromo

 

Kuliner Tengger

1.    


    Bledus

Bledus merupakan minuman khas Tengger yang terbuat dari jagung putih, kelapa, gula merah, gula putih dan air. Untuk membuat Bledus yang pertama siapkan 1 kg jagung yang telah dikeringkan lalu tumbuk di lumpang menggunakan lau (Lumpang dan Lau merupakan alat penumbuk jagung tradisional di Tengger), tumbuk sampai dengan sedikit air sampai kulit arinya terkelupas setelah itu pisahkan dari kulit arinya lalu cuci bersih jagung dan rebus selama 2 jam menggunakan panci perebus khusus, kalau menggunakan panci biasa rebus selama 6 jam, setelah itu masukan gula  kg gula putih, 1 ons gula merah dan 1\4 liter santan lalu aduk sampai mendidih lagi dan bledus siap disajikan.

Minuman ini bisa disajikan dalam keadaan panas atau dalam keadaan dingin. Kalau di Tengger lebih sering disajikan dalam keadaan panas karena udara pegunungan Tengger yang dingin.





 

2.   
Aron

Aron adalah makan yang terbuat dari  jagung putih juga sama halnya dengan bledus. Untuk membuat aron cukup siapkan jagung kering lalu tumbuk seperti membuat bledus setelah terpisah dari kulit arinya cuci bersih dan rendam selama 10 hari. Jagung yang direndam ini bisa bertahan sampai 2 tahun dengan mengganti airnya seminggu sekali. Setelah direndam selama 10 hari cuci jagung dengan air bersih dan tiriskan sampai tidak ada air yang menetes. Setelah ditiriskan tumbuk jagung sampai seperti tepung dan tanak selama 1 jam lalu iris dan siap disajikan (bisa juga dibakar dan ditambah mentega).



    
Setup

Setup terbuat dari kentang dan kelapa. Pertama siapkan 1 kg kentang kupas  yang sudah dicuci bersih, kalau kentangnya besar bisa belah empat lalu kukus selama 20 menit dan beri sedikit garam dengan air. Sambil menunggu matang siapkan  kelapa untuk diparut. Setelah kentang matang tata dalam piring dan taburi dengan kelapa, setup siap disajikan.

 

  Jadhah


Jadhah terbuat dari tepung jagung,  tepung ketan, kelapa dan garam. Pertama siapkan 1 kg tepung jagung seperti membuat aron lalu campur dengan 1 kg tepung ketan dan kelapa parut, setelah tercampur kukus selama 45 menit. Setelah 45 menit angkat dan masukan kedalam wadah lalu tumbuk dan beri sedikit demi sedikit air garam setelah ditumbuk pipihkan adonan sedikit-sedikit sampai adonan habis lalu kukus selama 45 menit.

 Setelah matang tumbuk lagi sebentar dan tata dalam wadah yang sudah dialasi dengan daun pisang yang sudah dikukus agak ditekan-tekan sedikit agar hasilnya rapi, lalu tunggu sampai benar-benar dingin  dan iris seperti mengiris tempe agak tebal dari tempe dan sajikan (lebih nikmat dibakar atau digoreng dulu lalu sajikan dalam keadaan panas)

Jadhah selalu digunakan dalam setiap upacara adat seperti among-among (upacara bayi baru lahir), upacara 7 bulan kandungan leliwet (upacara untuk bumi dan air), entas-entas, upacara kematian, pernikahan, kasada, karo, umah towoh (upacara untuk rumah), mayu desa, pujan kesanga dan bari’an karena jaddhah berasal dari kata seja yang artinya niat. Jadi jadhah sebagai simbol niat yang baik.

 

  Pepes Pisang


Pepes tebuat dari tepung jagung atau tepung beras, pisang dan kelapa. Untuk  membuat pepes pertama siapkan 5 buah pisang matang jenis apa saja kupas lalu lumatkan dengan garpu atau ditumbuk setelah hancur tambahkan kelapa parut dan 10 sendok makan tepung jagung atau tepung beras kalau menggunakan tepung jagung pembuatan tepungnya sama dengan membuat aron. Setelah tercampur semua bungkus dengan daun yang sudah dikukus seukuran tangan dan kukus selama 30 menit lalu sajikan dalam keadaan panas. Bila sudah dingin bisa disajikan dengan dibakar terlebih dahulu.

Pepes selalu digunakan dalam setiap upacara adat seperti among-among (upacara bayi baru lahir), upacara 7 bulan kandungan leliwet (upacara untuk bumi dan air), entas-entas, upacara kematian, pernikahan, kasada, karo, umah towoh (upacara untuk rumah), mayu desa, pujan kesanga dan bari’an karena Pepes sebagai simbol 4 penjuru mata angin karena bentuknya segi empat.

                     

 Pasung


Pasung terbuat dari tepung jagung atau tepung beras, tepung terigu, gula, kelapa, fermipan dan air. Pertama siapkan 2 gelas tepung jagung atau tepung beras, 1 gelas tepung terigu, 1 sendok makan fermipan 1 gelas gula beri air lalu aduk sampai menjadi adonan yang cair (bila suka bisa diberi pewarna makanan warna merah). Tunggu 30 menit lalu tuang dalam wadah yang terbuat dari daun pisang yang dibuat seperti kerucut dan kukus selama 30 menit. Setellah itu angkat dan sajikan kalu sudah dingin bisa disajikan dengan dibakar terlebih dahulu.

Pasung selalu digunakan dalam setiap upacara adat seperti among-among (upacara bayi baru lahir), upacara 7 bulan kandungan leliwet (upacara untuk bumi dan air), entas-entas, upacara kematian, pernikahan, kasada, karo, umah towoh (upacara untuk rumah), mayu desa, pujan kesanga dan bari’an karena Pasung sebagai simbol buana alit yang berarti dunia kecil atau sama dengan diri manusia yang biasa disebut microkosmos.