Kuliner Tengger
1.
Bledus
Bledus merupakan
minuman khas Tengger yang terbuat dari jagung putih, kelapa, gula merah, gula
putih dan air. Untuk membuat Bledus yang pertama siapkan 1 kg jagung yang telah
dikeringkan lalu tumbuk di lumpang menggunakan lau (Lumpang dan Lau merupakan
alat penumbuk jagung tradisional di Tengger), tumbuk sampai dengan sedikit air
sampai kulit arinya terkelupas setelah itu pisahkan dari kulit arinya lalu cuci
bersih jagung dan rebus selama 2 jam menggunakan panci perebus khusus, kalau
menggunakan panci biasa rebus selama 6 jam, setelah itu masukan gula kg gula putih, 1 ons gula merah dan 1\4 liter santan lalu aduk sampai mendidih lagi dan bledus siap disajikan.
Minuman
ini bisa disajikan dalam keadaan panas atau dalam keadaan dingin. Kalau di
Tengger lebih sering disajikan dalam keadaan panas karena udara pegunungan
Tengger yang dingin.
2.
Aron
Aron
adalah makan yang terbuat dari jagung
putih juga sama halnya dengan bledus. Untuk membuat aron cukup siapkan jagung
kering lalu tumbuk seperti membuat bledus setelah terpisah dari kulit arinya
cuci bersih dan rendam selama 10 hari. Jagung yang direndam ini bisa bertahan
sampai 2 tahun dengan mengganti airnya seminggu sekali. Setelah direndam selama
10 hari cuci jagung dengan air bersih dan tiriskan sampai tidak ada air yang
menetes. Setelah ditiriskan tumbuk jagung sampai seperti tepung dan tanak
selama 1 jam lalu iris dan siap disajikan (bisa juga dibakar dan ditambah
mentega).
Setup
Setup
terbuat dari kentang dan kelapa. Pertama siapkan 1 kg kentang kupas yang sudah dicuci bersih, kalau kentangnya
besar bisa belah empat lalu kukus selama 20 menit dan beri sedikit garam dengan
air. Sambil menunggu matang siapkan kelapa untuk diparut. Setelah kentang matang
tata dalam piring dan taburi dengan kelapa, setup siap disajikan.
Jadhah
Jadhah
terbuat dari tepung jagung, tepung
ketan, kelapa dan garam. Pertama siapkan 1 kg tepung jagung seperti membuat
aron lalu campur dengan 1 kg tepung ketan dan kelapa parut, setelah tercampur
kukus selama 45 menit. Setelah 45 menit angkat dan masukan kedalam wadah lalu
tumbuk dan beri sedikit demi sedikit air garam setelah ditumbuk pipihkan adonan
sedikit-sedikit sampai adonan habis lalu kukus selama 45 menit.
Setelah matang tumbuk lagi sebentar dan tata
dalam wadah yang sudah dialasi dengan daun pisang yang sudah dikukus agak
ditekan-tekan sedikit agar hasilnya rapi, lalu tunggu sampai benar-benar
dingin dan iris seperti mengiris tempe
agak tebal dari tempe dan sajikan (lebih nikmat dibakar atau digoreng dulu lalu
sajikan dalam keadaan panas)
Jadhah selalu digunakan dalam setiap
upacara adat seperti among-among (upacara bayi baru lahir), upacara 7 bulan
kandungan leliwet (upacara untuk bumi dan air), entas-entas, upacara kematian, pernikahan,
kasada, karo, umah towoh (upacara untuk rumah), mayu desa, pujan kesanga dan
bari’an karena jaddhah berasal dari kata seja yang artinya niat. Jadi jadhah
sebagai simbol niat yang baik.
Pepes Pisang
Pepes
tebuat dari tepung jagung atau tepung beras, pisang dan kelapa. Untuk membuat pepes pertama siapkan 5 buah pisang
matang jenis apa saja kupas lalu lumatkan dengan garpu atau ditumbuk setelah
hancur tambahkan kelapa parut dan 10 sendok makan tepung jagung atau tepung
beras kalau menggunakan tepung jagung pembuatan tepungnya sama dengan membuat
aron. Setelah tercampur semua bungkus dengan daun yang sudah dikukus seukuran
tangan dan kukus selama 30 menit lalu sajikan dalam keadaan panas. Bila sudah
dingin bisa disajikan dengan dibakar terlebih dahulu.
Pepes selalu digunakan dalam setiap
upacara adat seperti among-among (upacara bayi baru lahir), upacara 7 bulan
kandungan leliwet (upacara untuk bumi dan air), entas-entas, upacara kematian,
pernikahan, kasada, karo, umah towoh (upacara untuk rumah), mayu desa, pujan
kesanga dan bari’an karena Pepes sebagai simbol 4 penjuru mata angin karena
bentuknya segi empat.
Pasung
Pasung
terbuat dari tepung jagung atau tepung beras, tepung terigu, gula, kelapa,
fermipan dan air. Pertama siapkan 2 gelas tepung jagung atau tepung beras, 1
gelas tepung terigu, 1 sendok makan fermipan 1 gelas gula beri air lalu
aduk sampai menjadi adonan yang cair (bila suka bisa diberi pewarna makanan
warna merah). Tunggu 30 menit lalu tuang dalam wadah yang terbuat dari daun
pisang yang dibuat seperti kerucut dan kukus selama 30 menit. Setellah itu
angkat dan sajikan kalu sudah dingin bisa disajikan dengan dibakar terlebih
dahulu.
Pasung selalu digunakan dalam setiap
upacara adat seperti among-among (upacara bayi baru lahir), upacara 7 bulan
kandungan leliwet (upacara untuk bumi dan air), entas-entas, upacara kematian,
pernikahan, kasada, karo, umah towoh (upacara untuk rumah), mayu desa, pujan
kesanga dan bari’an karena Pasung sebagai simbol buana alit yang berarti dunia
kecil atau sama dengan diri manusia yang biasa disebut microkosmos.